Langsung ke konten utama

My first day in Australia

I force my self to write these notes because i can forget this moment anytime.
Well, I arrived in Melbourne International Airport ( Tullamarine ) at 6.00 am with flight GA716. I am very lucky since this is first class flight so I got hot meal during my flight. There was blanket, pillow, and screen to watch movies, listening to music, notice flight map, and watch TV programmes. Before, I though it would be difficult to pass migration but it run well. a tips from me, it is better for you to fill in arrival form in board and dont forget to bring a pen in your bag, it will be useful. I fiilled the form when I queqed in migration line, so the officer asked me to write it first. I was calm enough, so I followed her instruction. Next, I passed s officer to check my luggage, luckily she didn't ask me to open up mt suitcase, she just ask me several questions related to what kind of things that i have declared in the arrival form.


I followed the way out and directly went to meeting point to meet my driver from monash university, I waited for him more than 30 minutes and then I have a plan to call the aeroservice ( pick up service from uni ) but I talked to my mind just wait little bit may be my driver on his way. While waiting for my driver I met other Indonesians, her name is Sabrina with her Koko and his girlfriend. I feel so thankful that not long after we greeted each other, there was a man came to us and asking our name, I was sure that he is my driver and it's true. Luckily, Sabrina and I have the same driver. His name is Khalid, he is a paskistani and he has lived in here for 11 years. He is very kind and nice, we had interesting conversation along the way home.

home that i means is Bg Melqi's house. I feel beyond happy to know him and his family. I got his number from kak Widya and I got his wife number from Kak citra ( Uni tili calls her lia ).


after arriving at home Uni tili welcome me nicely, she is a warm hearted woman, I like her in the first sight. then I met bg Melqi he just arrived from working, what a perfect time. Thanks to Khalid took me home savely.


Then, I got a cup of tea and toast with peanut jam, they were appetiser than I got rice with chicken soy sauce anf vegetables soup.  What a lovely morning and than I call my parent and my sister.


Next, Uni tili showed me my bedroom, it is very comfortable they clean them and change the bed cover to welcome my arrival. I got many excitement here. Alhamdulillah. Because I was so excited so I wanted go to campus directly but I had to took shower first ( real shower ). something happen after showering, i spinned the panel  for cool water but it was broken, I wan so affraid, this is still my first day but i already made a mistake, I was trying to calm, and wait uni tili in front of her door to come out, so i can tell her what is the problem. o thanks god, it can be fixed. She laughed at me, she said no problem dont worry.

okey, one probllem has been solved, then i went to monash connect to grab my student id card and report my arrival.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Grow with You

Hari ini aku mau menulis catatan refleksi terkait hal-hal yang aku rasa work well ketika belajar bersama murid-muridku. Saat pelajaran Bahasa Inggris kemarin, kita memperdalam skill reading dengan mempelajari sequence of events. Untuk anak-anak, terkadang membaca adalah hal yang membosankan bagi mereka jika dibandingkan dengan menonton video game atau bermain game itu sendiri. Apa yang harus ku lakukan agar kegiatan membaca lebih menyenangkan? Haruskah aku mengarahkan anak-anak untuk membaca nyaring dan menyimak bacaan?  Ya! Hal ini cukup efektif dengan syarat, aku sebagai guru benar benar harus mengingatkan mereka untuk being respectful ketika teman yang lain membaca. Sejenak mereka menyimak, lalu beberapa menit kemudia konsentrasi mereka buyar, lalu guru akan mengingatkan mereka lagi. Begitulah hal yang terjadi sampai paragraf akhir. Aku ingin cara yang berbeda kali ini. Aku membagi anak-anak dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang. Mereka melakukan membaca nyari...

Ringkasan Buku Educated

Aku setuju bahwa memoar yang ditulis Tara benar-benar kisah yang menginspirasi, menyentuh hati dan bagaimana bukti kekuatan pendidikan mengubah kehidupan. Harga yang dibayar Tara untuk sebuah perubahan besar dalam hidupnya adalah kehilangan keluarganya (Ayah, Ibu dan empat saudaranya). Sebuah jurang pemisah telah muncul diantara mereka dan tumbuh melebar seiring bertambahnya pengetahuan Tara dan tiga saudara lainnya yang juga memutuskan untuk memperoleh pendidikan formal sampai jenjang paling tinggi dengan gelar doktor. Ayah dan Ibu Tara, benar-benar tidak bisa menerima perubahan Tara, mereka tidak mau bertemu dengan Tara, menganggap Tara adalah anak yang kerasukan seta. Mereka benar-benar fanatik terhadap kepercayaan mereka yang aku pun tidak bisa percaya dengan pola pikir mereka. Tara menghadapi masa masa sulit sejak masa kanak-kanaknya. Hidup, tumbuh besar di ladang barang rongsokan, membantu ayahnya mengoperasikan alat berat, dan pekerjaan berat lainnya yang hampir membuat dia kehi...

Singapore Trip 2024 - Perjalanan Pulang

 Aku sudah lama berniat untuk berkunjung ke singapur. Salah satu cita citaku dulu mengunjungi 10 negara Asean dan keliling dunia. Tampaknya ini masih menjadi cita-citaku. Awal tahun ini, Allah berikan kesempatan untuk berpergian. Setelah dipikir lagi travelling itu titik temu antara niat, badan yang sehat, waktu, dan kondisi finansial, dan kawan perjalanan. Karena sampai saat ini, aku masih belum berani utk solo travelling. Mengingat skill aku yang masih sering nyasar, panikan dan masih ada malu malu untuk bertanya. Aku bergantung banyak hal pada travel mateku. Semoga ada juga ya kontribusiku selama travelling bareng sahabatku. Sungguh aku tidak mau menjadi beban ketika kita melakukan perjalanan berdua dengan sahabatku. Allah maha baik, menganmgerahkan sahabag yang melengkapi segala kurangku. Segala puji milik Allah, Alhamdulillah. Keinginan untuk melihat indahnya dunia selalu aku sampaikan pada ayahku. He is my number one support system. Selalu memberikan doa restu dan dukungan pe...