Pada hari Minggu 18 September 2016 seluruh delegasi dari berkumpul dan mengikuti acara pembukaan pre departure training. Pembukaan dilaksanakan tepat pukul 19.00 WIB di Ballroom dan Pembukaan diawali dengan sambutan dari Dr. Yuni Poerwanti, M.Pd., Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI. PDT dilaksanakan pada hari Senin, 19 September 2016. Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB di Ballroom. Materi pertama berjudul Pemahaman Hubungan Diplomatik Tiongkok dan Indonesia oleh Edy dan Mirhan Tabrani, Kepala Bidang Kemitraan Luar Negeri; materi kedua berjudul Kebijakan Kemenpora Tentang Kepemudaan oleh Imam Gunawan, Asisten Deputi Peningkatan Sumber Daya Pemuda Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora RI; materi ketiga berjudul Becoming Youth Ambassador oleh Livita Sumaly, sharing pengalaman dari senior PPIT 2015. Pada pukul 19.00 WIB untuk jamuan makan malam dan menghadiri penutupan sekaligus melepas delegasi Indonesia ke Tiongkok secara resmi oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi. Selasa, 20 September 2016 kegiatan yang diikuti adalah asesi Grooming, belajar percakapan bahasa mandarin yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari berupa sapaan dan sharing mengenai Post Program Activity (PPA).
Kegiatan Pra Departure Training yang saya Ikuti selama dua hari membakar semangat saya sebagai pemuda untuk ikut berkontribusi membangun bangsa. Saya ingin berbagi sebanyak-banyaknya dengan lingkugan sekitar saya dengan kompetensi yang saya miliki. Pada kegiatan ini saya bersyukur berbagi pengalaman dengan teman-teman se Indonesia yang memiliki berbagai macam aktivitas positif dengan komunitas mereka yang gunanya untuk membangun Indonesia yang lebih baik.
Pada materi hubungan diplomatik Tiongkok dan indonesia pemahaman saya bertambah bahwa hubungan diplomatik bisa mengalami pasang surut begitu pula dengan Indonesia dan Tiongkok.Pada pemerintahan sekarang tahun 2014, hubugan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok makin erat , terlihat dari berbagi MOU yang ditanda tangani kedua presiden di berbagai bidang mulai dari pembangunan infrastruktur, investasi di bidang perekonomian, pendidikan dan lain sebagainya. Hubungan diplomatik antar negara sejatinya terjadi karena adanya situasi saling membutuhkan. Tiongkok tentu memiliki hubungan bilateral degan negara lainnya. Salah satu pelajaran yang saya petik dari hubungan kerjasama yang dijalin olehTiongkok adalah kemampuan untuk tidak hanya meniru tetapi dapat meghasilkan produk baru yang lebih unggul melalui kerjakeras.
Pelajaran yang saya peroleh dari materi menjadi duta muda khususnya duta muda bagi negara adalah menjadi representatif pemuda Indonesia yang tersebar dari sabang sampai merauke, khususnya di Provinsi Sumatera Barat. Saya harus bisa menjadi contoh teladan yang baik bagi pemuda di ligkungan sekitar saya, menjadi pemuda yang ikut berkontribusi melalui kegiatan positif dari ilmu dan pengalaman yang saya peroleh, untuk menyalurkan kreativitas aspirasi, dan potensi pemuda disekitar saya.
Pada sesi sharing dengan senior mengenai pengalaman program tahun lalu membuat saya semakin tertarik dengan Negara Tiongkok. Pengetahuan bertambah mengenai beberapa kosa kata dalam bahasa mandarin yang akan membantu saya kelak ketika berbaur dengan pemuda dan masyarakat yanga da di Tiongkok. Nasehat dari senior berkaitan pentingnya menjaga attitude di negeri orang, membuat saya semakin berkomitmen untuk jadi pribadi yang disiplin,ramah, dan menghargai adanya keberagaman.
Pada malam harinya semua delegasi diberangkatkan ke Tiongkok dibagi 2 (dua) grup dengan jam penerbangan yang berbeda. Kelompok pertama menggunakan Cathay Airlines Pukul 00.10 WIB dan kelompok kedua menggunakan Cathay Airlines Pukul 05.00 WIB . Jakarta – Beijing ditempuh dalam waktu ±7 jam (transit Hongkong). Rabu, 21 September 2016 Saat itu waktu menunjukkan pukul 18.20 waktu Tiongkok sampai di Beijing Capital International Airport. Delegasi Indonesia dijemput oleh panitia dari ACYF, lalu diantar ke New World Beijing Hotel menggunakan bus dan makan malam di Restaurant Tiantan Jie (lt.1 New World Beijing Hotel).
Perjalanan yang saya alami dari Indonesia ke Tiongkok memberi pelajaran pada saya untuk selalu siaga, disiplin, cekatan, dan pentingnya menjaga kesehatan. Waktu penerbangan yang cukup lama serta proses transit yag begitu singkat benar- benar membuat saya harus bergegas agar tidak ketinggalan dengan rombongan. Dalam perjalanan ini saya memperhatikan bahwa betapa sibuknya kegiatan di bandara setiap hari nya banyak orang yang berpindah dari satu kota ke kota lain. Dunia benar-benar menjadi dekat tidak lagi terhalang oleh ruang dan waktu. Teknologi memang mempunyai peranan penting untuk mempermudah urusan manusia.
Hari ini aku mau menulis catatan refleksi terkait hal-hal yang aku rasa work well ketika belajar bersama murid-muridku. Saat pelajaran Bahasa Inggris kemarin, kita memperdalam skill reading dengan mempelajari sequence of events. Untuk anak-anak, terkadang membaca adalah hal yang membosankan bagi mereka jika dibandingkan dengan menonton video game atau bermain game itu sendiri. Apa yang harus ku lakukan agar kegiatan membaca lebih menyenangkan? Haruskah aku mengarahkan anak-anak untuk membaca nyaring dan menyimak bacaan? Ya! Hal ini cukup efektif dengan syarat, aku sebagai guru benar benar harus mengingatkan mereka untuk being respectful ketika teman yang lain membaca. Sejenak mereka menyimak, lalu beberapa menit kemudia konsentrasi mereka buyar, lalu guru akan mengingatkan mereka lagi. Begitulah hal yang terjadi sampai paragraf akhir. Aku ingin cara yang berbeda kali ini. Aku membagi anak-anak dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang. Mereka melakukan membaca nyari...
Komentar
Posting Komentar