Child Vs Adult

Tidak ada yang marah pada seorang anak kecil yang berlari ketika kita para orang dewasa sedang shalat berjamaah di masjid.It is okey, karena mereka masih anak anak.Dengan label anak anak , mereka wajar melakukan kesalahan karena ketidaktahuan,ketidak mengertiannya. Berbeda dengan orang dewasa, kita dianggap sudah berpengetahuan cukup sehingga diharapkan tida berbut salah.Nyatanya, orang dewasa sepertinya lebih banyak berbuat kesalahan.Saat anak anak, kita diprogram, diatur untuk begini begitu, belajar ini belajar itu. Saat bingung dengan sigap orang dewasa mengingatkan mencarikan solusi masalah kita.Saat dewasa, kita tak lagi di atur. Kita harus bisa mengatur sendiri. Mau makan apa, belajar apa, mau buang waktu,malas malasan atau baca buku. Kalo ga ada kesadaran diri kita jadi bablas. Kita diharapkan mampu mengendalikan diri. Tak ada lagi reminder dari orang tua, guru, mentor. Kita hidup kesepian sendiri, bekerja sesuai deadline dan target atasan. Dewasa, kita memgambil keputusan dan kita bertanggungjawab atas keputusan itu. Sedih senang kita telan sendiri, karena kita kini telah dewasa.

Apa itu dewasa?

Dewasa matang secara fisik dan mental kayaknya. Kenapa ada statement banyak orang dewasa secara fisik,secara mental belum ?Sepertinya tingkat kedewasaan jiwa seseorang berbeda beda.Dewasa fisik bisa dilihat dari tampilan luar. Kalao dewasa jiwa dari mana ? Dari bersikap? Cara berpikir? Cara melihat dirinya sendiri? Cara coping with problem?

Aku ingin berlama lama disini, dibawah pepohonan yang rindang.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi Buku The Midnight Library - By Matt Haig

Picnic: A Little Joy with a Blanket and a View

Jika Saatnya Tiba