Sekarang aku tengah berada di Masjid Taqwa Muhammadiah, Pasar Raya. Aku bersyukur trimakasih ya Rabb. Aku merasa lega setelah menerima telfon dari ayah ku. Ayah ku yang memberikan kebebasan padaku untuk melakukan banyak hal, memberikan dukungan yang banyak untuk ku. Aku mencoba melakukan yang terbaik. Aku akan menjadi tiket untuk mengantar mu ke surga kelak ayah dan ibuk. Tanpa sadar aku menangis saat menulis semua ini. Dengan niat yang baru aku bangkit kembali melanjutkan cita cita dan perjuanganku. Semoga Allah meridhoi.
Hari ini aku mau menulis catatan refleksi terkait hal-hal yang aku rasa work well ketika belajar bersama murid-muridku. Saat pelajaran Bahasa Inggris kemarin, kita memperdalam skill reading dengan mempelajari sequence of events. Untuk anak-anak, terkadang membaca adalah hal yang membosankan bagi mereka jika dibandingkan dengan menonton video game atau bermain game itu sendiri. Apa yang harus ku lakukan agar kegiatan membaca lebih menyenangkan? Haruskah aku mengarahkan anak-anak untuk membaca nyaring dan menyimak bacaan? Ya! Hal ini cukup efektif dengan syarat, aku sebagai guru benar benar harus mengingatkan mereka untuk being respectful ketika teman yang lain membaca. Sejenak mereka menyimak, lalu beberapa menit kemudia konsentrasi mereka buyar, lalu guru akan mengingatkan mereka lagi. Begitulah hal yang terjadi sampai paragraf akhir. Aku ingin cara yang berbeda kali ini. Aku membagi anak-anak dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang. Mereka melakukan membaca nyari...
Amiin
BalasHapus