Mugni Bustari

Salah satu momen dimana aku bersikap berani adalah saat aku berusia 5 tahun. Sepertinya, waktu itu ibu ada urusan dan telat menjemputku dari sekolah TK yang ada dilingkungan rumah kami. Sepertinya waktu itu jarak rumah dan TK ku adalah sekitar 1 kilometer. Semua anak sudah dijemput hanya tersisa diriku dan guruku. Saat itu guru TK ku juga harus bergegas pulang karena ada urusan. Beliau sudah menunggu bersamaku sekitar 1 jam. Akhirnya, beliau berkata,"ini saatnya kamu belajar pulang sendiri, jadi anak yang mandiri dan pemberani". Aku terdiam... Pulang sendiri. Hal ini sungguh berat bagiku. Aku harus melewati jalan raya yang besar. Aku harus menyapa semua orang tua yang aku lihat di jalan. Aku akan diperhatikan ketika berjalan seorang diri. Kemudian aku harus melewati rumah MAMA, rumah orang terkaya di lingkungan sekitarku sampai dia mempunyai hewan peliharaan monyet/siamanng atau sejenisnya aku tidak tahu saat itu, yang jelas aku akan mendengar suara seperti makhluk mamalia be...

Banyak hal yang belum kuceritakan padamu seejak kepulanganku tahun 2021 dari Australia. Aku seperti meraba-raba melanjutkan pencarian jati diriku. Aku mengaku, aku bingung banyak ragu yang menghampiriku. Tahukah kamu apa yang harus kamu lakukan ketika kamu kehilangan arah? Just do it! Lakukan apa saja yang ada di depan matamu. Aku masih ingat 2021, dunia masih dalam keadaan pandemi COVID-19 bahkan saat aku pulang ke Indonesia, aku sempat karantina dulu di Jakarta selama lebih kurang 3 hari. Banyak terjadi kasus PHK yang intinya dunia dalam keadaan tidak baik-baik saja. Namun, bisnis digital di berbagai bidang melejit dengan pesat. Di tengah kondisi yang seperti ini. Aku dengan segala keegoisanku lansung memutuskan untuk tinggal di Padang. Biasanya orang-orang sepulang merantau bakalan "istirahat" dulu di rumah, melepas rindu dengan keluarga. Bagiku cukup dua bulan saja di rumah, karena setelah itu hasrat dalam diriku memberontak ingin pergi. Ada beberapa alasan atas kepergian...

Wah, udah lama banget ga nulis di blog. Parah! Where have you been?? Kemana aje kamu Mugni? Ha..ha..nanti aku ceritakan aku kemana aja selama ini, sampai ga sempat buat nulis. Jadi, hari ini aku ada jadwal ngajar privat online. Aku udah ready, siswaku juga udah ready tapi sayang sekali jaringan internet tidak bersahabat.Padahal aku berada di Padang, salah satu kota dengan internet terbaik di Provinsi Sumatera Barat dibandingkan dengan kampung halaman ku di bawah kaki gunung Marapi dan Singgalang.

Okey, I feel empty again! I should read some books, do more zikir and pray.  Bye

Some people said that happy created by yourself and your decision. However this happy feeling actually is granted from Allah.  The one who makes the happiness for their life goal in this dunya, it means that they put Allah outside their life! Wait... What is the meaning of this sentences, said by Ust.Nouman Ali Khan ? Pursuing happines it is just like take a breath, after one inhale then you exhale it, then you need more inhale, and do it and repeat it in again and again until your die.After one happy, you want another happy, and one happy just like fade away after you get it. So what should I looking for in this life, if it is not happiness.  Happines , sadness, and other emotion has been written and you don't have to find it ?? True happiness in Jannah, if your are looking for true happiness in Dunya, you are in a wrong place, sorry girl!

Sekali lagi aku ingin mengatakan bahwa kamu tidak sendiri. You are not alone because I promise to call you at least once a week. I also cannot deny that you are actually alone at home. It must be boring and frustrating, but please keep moving forward keep doing something and make yourself busy. I know you can shine more than this. Again, if I got chance to write, I would write something that move someone heart, but actually it is not because my writing. Someone heart can move because of the blessing from Allah. I just want to share my caring to all my future reader.

Tahukah kamu, jikalau kamu sampai pada titik merasakan nikmatnya menuntut ilmu dan bisa memetik hikmah dari sebuah kejadian maka kamu benar-benar menjadi salah satu orang yang beruntung di dunia ini?  Banyak orang yang ingin belajar namun karena banyak kesibukan mereka, keinginan tersebut tidak bisa terwujud. Oleh karena itu, hal ini menjadi nasehat dan pengingat bagi diri ini untuk memanfaatkan waktu belajar yang sudah tersedia. Menyelami mutiara ilmu dan menjadikannya sebagai energi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Manusia memang menyukai tantangan karena saat berhasil menyelesaikan sebuah tantanggan dia mendapatkan kepuasan. Tantangan disini maksudku adalah tantangan dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Berdasarkan pengalamanku selama duduk di bangku sekolah, aku merasa tertantang mengerjakan soal matematika yang sulit tapi rasa-rasanya masih bisa dikerjakan. Manusia kalau dihadapkan pada hal-hal yang gampang atau sesuatu yang jawabannya yang sudah ada di depan mata kadang suka malas. Toh jawabannya sudah ada ngapaian susah-susah, tetapi ketika diberi pertanyaan sulit yang membuat kita berpikir sedikit saja lebih keras, membuat kita merasakan sensasi yang berbeda. Tiba-tiba pandangan kita mulai fokus, otak kita rasanya berjalan dengan cepat, dan kita mencari segala cara dan menggabungkan berbagai ide untuk menemukan jawaban. Ketika jawaban didapat maka muncul rasa puas. Hal-hal seperti ini aku mengira awalnya hanya didapati pada saat mengerjakan soal matematika atau fisika, tern...

Menulis bagiku sekali lagi bukanlah bermaksud untuk mencari perhatian. Bagiku menulis adalah healing therapy. Bagiku menulis adalah cara mengurai benang kusut yang ada di dalam hati dan fikiran. Aku menulis bukan untuk mencari uang tapi jikalau nanti dengan menulis ada rejekiku disana aku juga akan sangat senang dan bersyukur. Aku memulai menulis dengan menuangkan apa yang kurasa, hal-hal yang menjadi perhatian dan kecemasanku. Semakin aku merasa tidak baik-baik saja, semakin banyak hal yang ku tulis. Menarik sekali bukan? Namun, ku juga berharap semoga apa yang aku tulis ini tidak hanya jadi obat bagi diriku tetapi juga bagi mereka yang membaca. Tetapi, ingatlah! teman-teman pembacaku sebaik-baiknya obat adalah membaca Al-quran.