Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2020

WISDOM

Untuk adik kecilku yang merasa bahwa dia tidak punya pendidikan yang tinggi sehingga menyebabkan dirinya tidak percaya diri dan merasa tidak bisa berbuat apa-apa. Sesungguhnya pendidikan itu tidak hanya di lembaga formal saja, dimana dan kapan saja kamu bisa belajar. Apalagi di zaman sekarang, adik bisa mengakses internet untuk mendapatkan berbagai informasi dan ilmu pengetahuan. Ketika kakak membaca sebuah jurnal dari seorang pakar pendidikan, kakak tertegun dengan kalimatnya bahwa buah hasil dari orang yang berpendidikan itu adalah mereka yang berhasil mendapatkan 'wisdom' atau 'kebijaksanaan'.  Kakak perhatian, dalam suatu situasi, kakak melihat adik telah menunjukkan sikap kebijaksanaan ini yang membuat kakak begitu bangga. Saat adik berhati-hati dalam menghitung dan mempertimbangkan perasaan orang lain dalam melakukan bisnis bersama teman dan keluarga. Walaupun itu adalah sebuah bisnis yang kecil, tapi kakak benar-benar melihat ada benih kebijaksanaan dalam dirimu ...

Ancient Learning Technique

Ketika aku menulis "Ancient Learning Technique", teknik kuno dalam belajar, tak lain dan tak bukan adalah memorization atau menghafal. Siswa jaman now, banyak beranggapan bahwa menghafal itu gak penting dan tidak bermakna, ditambah lagi sekarang semua informasi tinggal diketik melalui mesin pencari, sebut saja "mbah google". I can say that all you need is in your finger tip. Tahukah kamu? Ada pendapat lain, mengenai hebatnya dan betapa bermanfaatnya teknik menghafal ini. Mari kita lihat kembali sejarah orang-orang hebat terdahulu, dokter, filosofer, pemusik, penyair; mereka tidak menjadi professional dengan tiba-tiba. Mereka juga mengawali proses belajarnya dengan menghafal. Penyair dengan hafal baik-bait puisinya, Avicenna, bapak kedokteran modern, dengan hafalan bagian anatomi tubuh manusia, jaksa atau hakim dengan hafalan pasal-pasal dalam kepala mereka. Hal ini menunjukkan bahwa menghafal merupakan pondasi dasar dalam berfikir dan mewujudkan suatu pembaharuan pe...

Fixing

Aku jadi sadar, kalau mengubah dunia dan mengubah orang lain bakalan susah. Tetapi Allah berikan kita kemerdekaan untuk mampu memperbaiki diri. Tinggal kitanya, mau atau enggak. Ingin hidup gini-gini aja atau bergerak ke arah yang lebih baik. Setidaknya berubah dari kondisi mental, hati, pikiran yang lebih baik. Karena ku yakin kalo hal-hal pokok tadi udah baik nanti harta atau hal hal yang berbau materi bakalan ngikut. Mungkin, ini pendapatku saja. Coba kita renungi, kalo hati, pikiran,mental kita baik maka bakalan bermunculan ide-ide,karya-karya, amalan-amalan, yang bisa menjadi sumber mata pencerian. Tapi uniknya, kalo kita ngomongin rezki ni yah! itu benar-benar misteri. Pernah denger gak kalo "apa yang menjadi milikmu tidak akan melewatkanmu, dan apa yang bukan menjadi milikmu tidak akan singgah menghampirimu". Yah, jadi jangan terlalu cemas. All you can do is doing your best, let Allah do the rest.Do the best disini, yang melakukan segala usaha usaha, perbuatan, amalan,...

Nikah?

"Nikah is a contract that transfers responsibilities. Therefore know the man you're thinking of marrying and be sure that he is able to take care of you more than your father did. Islam empowers women with honour and dignity. Don't settle for anything else." - Nouman Ali Khan Aku sadar usiaku sudah 27 tahun, usia yang di mata orang banyak sudah saatnya untuk menikah. Jika pertanyaan ini diajukan kepadaku, sungguh aku tidak tahu dengan apa akan menjawabnya. Orang-orang bilang cara terbaik untuk menemukan jodoh adalah dengan memperbaiki diri dan aku sekarang sedang berjuang untuk memperbaiki diri. Aku sadar betul aku termasuk kategori wanita santuy yang masih belum menjadikan menikah sebagai prioritas saat ini.Wajar, karena aka masih anak sekolahan. Semoga saja nanti setelah sekolah ini selesai aku bisa menjadi lebih fokus, fikiranku lebih terbuka, mental dan fisikku siap untuk membangun sebuah rumah tangga. Aku tidak terlambat. Aku yakin, I will find my man on the ri...