Langsung ke konten utama

Postingan

Refleksi Buku The Midnight Library - By Matt Haig

Buku yang aku beli bulan Mei lalu, akhirnya selesai kubaca di akhir Juni ini. Aku memutuskan membeli buku ini setelah melihat beberapa review di sosial media, bahkan ada selebriti muda perempuan Indonesia yang juga sekaligus awardee LPDP mengulas buku ini dan merekomendasikannya untuk dibaca. Selain alasan ini, aku masih punya alasan lain kenapa membeli buku ini yaitu karena tokoh cerita Nora Seed mengalami depresi dan melakukan bunuh diri. DEPRESI, aku kira pada usia 30 an kita sudah menjadi lebih stabil secara emosional, namun tetap saja banyak orang yang masih mengalami krisis kehidupan di usia ini. Aku merasa mengerti dengan apa yang dialami oleh Nora. Melihat bagaimana Nora, berpetualangan di buku yang berbeda di perpustakaan tengah malam saat kondisi kritisnya, aku menyadari sesuatu bahwa sepertinya kita tak akan pernah benar-benar stabil dalam setiap fase kehidupan, karena dari sunnatullah kehidupan, hukum alam adalah terus bergerak dan dinamis. Sebagai contoh, ketika ada gempa,...
Postingan terbaru

Pulau Inspirasi #17

 Selamat datang kembali di catatan perjalanan Mugni. Kali ini, aku ingin mencatat dan berbagi pengalaman pertamaku sebagai relawan di Sahabat Hinterland Batam.Ini adalah debut pertamaku berlayar "Arungi Samudra Untuk Indonesia" seperti jargon yang sering digaungkan oleh Hinterland Warrior, sebutan untuk relawan komunitas ini. Dua tahun lalu aku juga mendaftarkan diri untuk menjadi relawan, tetapi tidak sempat berlayar karena clash dengan jadwal kegiatan di sekolah waktu itu. Aku ingat betul sekolahku mengadakan acara Coffee Morning bersama Orang Tua dan Guru. Setelah mencoba lagi tahun ini, Alhamdulillah dikasih kesempatan sama Allah di tahun 2025, di bulan baik ini Bulan Zulhijjah. Sebelum berlayar di hari H, 31 Mei 2025. Kami para relawan melakukan briefing sebanyak tiga kali. Pertemuan pertama, untuk perkenalan relawan dan pengenalan komunitas Sahabat Hinterland serta penjelasan mengenai program Pulau Inspirasi. Hal ini bagus banget, buat ngasih gambaran pada relawan baru ...

Bangga Jadi Guru, Berani Menginspirasi

Ketika siswa kelas 5 yang saya ajar tahun lalu menerapkan pelajaran figurative language pada poster ulang tahun yang mereka ucapkan untuk saya. Usia saya 30 tahun. Saya merasa ragu dan tidak percaya diri dengan pilihan karir saya, namun saya merasa murid saya begitu menyayangi saya. Setiap mereka menulis satu – dua kalimat menggunakan metaphor , idioms, hyperbole tentang saya.Saya tidak menyadari betapa sweet nya mereka. Saya terharu dan bangga, bagaimana mereka benar-benar terinpirasi dengan apa yang saya ajarkan di kelas dan mengunakannya untuk mempuat poster ucapan ulang tahun. Ternyata pelajaran Bahasa Inggris figurative language yang saya ajarkan bersama murid-murid saya memberikan kesan mendalam pada mereka dan mereka sangat pandai dalam menggunakannya.Hal ini sangat bearti bagi saya, ini pertama kalinya ulang tahun saya dirayakan oleh siswa-siswa saya. Saya baru mulai karir sebagai guru, kurang dari lima tahun. Saya merasa berarti, saya merasa keberadaan saya penting bagi mur...

Ringkasan Buku Educated

Aku setuju bahwa memoar yang ditulis Tara benar-benar kisah yang menginspirasi, menyentuh hati dan bagaimana bukti kekuatan pendidikan mengubah kehidupan. Harga yang dibayar Tara untuk sebuah perubahan besar dalam hidupnya adalah kehilangan keluarganya (Ayah, Ibu dan empat saudaranya). Sebuah jurang pemisah telah muncul diantara mereka dan tumbuh melebar seiring bertambahnya pengetahuan Tara dan tiga saudara lainnya yang juga memutuskan untuk memperoleh pendidikan formal sampai jenjang paling tinggi dengan gelar doktor. Ayah dan Ibu Tara, benar-benar tidak bisa menerima perubahan Tara, mereka tidak mau bertemu dengan Tara, menganggap Tara adalah anak yang kerasukan seta. Mereka benar-benar fanatik terhadap kepercayaan mereka yang aku pun tidak bisa percaya dengan pola pikir mereka. Tara menghadapi masa masa sulit sejak masa kanak-kanaknya. Hidup, tumbuh besar di ladang barang rongsokan, membantu ayahnya mengoperasikan alat berat, dan pekerjaan berat lainnya yang hampir membuat dia kehi...

(S.M.A.R.T) Goal

Siang tadi, menjelang sore. Aku mengakui pada diri sendiri bahwa aku sedih dan aku merasa sendiri. Ada tulisan yang lewat saat aku scroll instagram yang berbunyi lebih kurang seperti ini "Rumah tidak lagi rumah ketika kamu memutuskan untuk melangkah pergi merantau apakah itu untuk belajar, bekerja dan petualangan lainnya. Ketika kembali rasanya tidak sama lagi." Benar,memang benar itu yang aku rasa dan entah mengapa tulisan ini relate dengan apa yang ku rasakan saat ini. Sebelum aku melanjutkan cerita, hari ini atau semalam sepertinya aurora terlihat di langit London dan Melbourne. Hal yang jarang terjadi, biasanya hanya satu kali dalam 19 atau 20 tahun. Bagaimana cara aku mengetahuinya? Karena kenalanku yang sedang tinggal di Inggris dan Australia mengunggahnya di story dan feed social media mereka. Sangat indah warna pink, ungu, gelap, menyatu. Sekali lagi benar-benar indah. Aku sedikit cemburu tapi juga ikut bahagia. Rasa cemburuku memudar terkalahkan oleh mempesonanya pen...

Grow with You

Hari ini aku mau menulis catatan refleksi terkait hal-hal yang aku rasa work well ketika belajar bersama murid-muridku. Saat pelajaran Bahasa Inggris kemarin, kita memperdalam skill reading dengan mempelajari sequence of events. Untuk anak-anak, terkadang membaca adalah hal yang membosankan bagi mereka jika dibandingkan dengan menonton video game atau bermain game itu sendiri. Apa yang harus ku lakukan agar kegiatan membaca lebih menyenangkan? Haruskah aku mengarahkan anak-anak untuk membaca nyaring dan menyimak bacaan?  Ya! Hal ini cukup efektif dengan syarat, aku sebagai guru benar benar harus mengingatkan mereka untuk being respectful ketika teman yang lain membaca. Sejenak mereka menyimak, lalu beberapa menit kemudia konsentrasi mereka buyar, lalu guru akan mengingatkan mereka lagi. Begitulah hal yang terjadi sampai paragraf akhir. Aku ingin cara yang berbeda kali ini. Aku membagi anak-anak dalam 3 kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 orang. Mereka melakukan membaca nyari...

Singapore Trip

Setelah perjalanan dengan ferry sekitar 45 menit, kami berlabuh di Harbourfront dengan selamat.  Singapore sedikit berawan, namun tetap cerah dan cantik. Sebelum berlabuh di harbourfront kita bisa melihat pulau Sentosa nan hijau, ala-ala tropical island. Kita turun dari kapal, masuk ke gate arrival, melewati imigrasi dan akhirnya kita officially mendarat di kota ini. Berhubung jarak Harbour front dekat dengan Universal Studio. Kita memutuskan untuk berkunjung ke Universal Studio karena jaraknya yang cukup dekat dengan MRT station Habourfront; dan tentu saja berfoto di depan iconic landmark of universal studio. Kita tidak begitu familiar dengan MRT station harbourfront. Oleh karena itu, aku ingin mengingatnya agar tidak lupa. MRT station harbourfront berada di lantai 3 Vivo City Mall.  Kemudian setelah berfoto di depan universal studio, kami memutuskan untuk lansung ke penginapan agar kita tak perlu repot meggeret koper kesana kemari. Keluar dari Vivo City, kami lansung berjala...